Kurikulum Sekolah.
Empat Kurikulum Utama Dalam Membentuk Generasi Pemimpin dan Juara
Kurikulum utama ini digunakan dengan harapan LKBW dapat ikut mencerdaskan bangsa dan melahirkan Generasi Muda Tangguh, Mandiri dan Juara dengan jiwa kepemimpinan yang Tawadhu dan Ikhlas seperti lahirnya kepemimpinan sahabat nabi Khalid bin Walid r.a dan kepemimpinan pemuda pengukir sejarah gemilang Konstantinopel (Istanbul Turkiye) Muhammad Al Fatih.



Kurikulum Al-Quran
Kurikulum Jaminan Mutu Kompetensi Al-Qur’an dikembangkan oleh guru-guru Al-Qur’an yang memiliki kompetensi, integritas yang baik dan memiliki pengalaman mengajar relative cukup lama.
Kurikulum Al-Qur'an SMP Leaderss Khalid bin Walid dapat mencetak generasi dengan jaminan mutu:
- Murid mampu membaca Al Quran dengan tartil.
- Murid setor hafalan 3 juz (Juz 30, 29, 28), dan hafal mutqin 2 juz Al-Quran (Juz 30 dan 29).



Quranic Competence - Based Curriculum (QCBC)
Quranic Competence-Based Curriculum adalah suatu pendekatan dalam pendidikan yang mengintegrasikan pemahaman dan pengajaran Al-Qur'an ke dalam kurikulum dengan fokus pada pengembangan kompetensi atau keterampilan murid. Konsep ini bertujuan untuk menjadikan Al-Qur'an sebagai sumber inspirasi utama dalam pembentukan pengetahuan dan keterampilan murid, serta mengaitkan ajaran-ajaran dalam Al-Qur'an dengan berbagai disiplin ilmu yang diajarkan di sekolah.
Beberapa aspek utama dari pendekatan Quranic Competence-Based Curriculum adalah:
- Integrasi Al-Qur’an dalam Pembelajaran: Dalam kurikulum ini, ajaran Al-Qur’an tidak hanya diajarkan dalam mata pelajaran agama Islam, tetapi juga diintegrasikan dalam mata pelajaran lain seperti ilmu pengetahuan, matematika, bahasa, dan sains, di mana nilai-nilai Al-Qur’an menjadi dasar pemikiran dan pendekatan pembelajaran.
- Pengembangan Kompetensi: Fokus utama dari kurikulum berbasis kompetensi ini adalah pada pengembangan keterampilan dan kemampuan murid. Hal ini mencakup kemampuan untuk memahami dan mengaplikasikan ajaran-ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari serta dalam konteks profesi dan masyarakat.
- Holistik dan Multidisipliner: Kurikulum ini menekankan pada pendekatan pendidikan yang holistik, yang tidak hanya fokus pada aspek intelektual, tetapi juga aspek moral, spiritual, sosial, dan emosional murid. Setiap mata pelajaran atau kompetensi yang diajarkan mengacu pada nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an.
- Konteks Keislaman dalam kehidupan bermasyarakat: Selain mengembangkan kompetensi individu, pendekatan ini juga menekankan pentingnya peran individu dalam masyarakat, yang mencakup nilai-nilai keislaman, etika, tanggung jawab sosial, dan keterlibatan dalam pembangunan masyarakat yang adil dan berkeadaban.
Dengan demikian, Quranic Competence-Based Curriculum bukan hanya bertujuan untuk menciptakan generasi yang memiliki pengetahuan agama yang mendalam, tetapi juga untuk menghasilkan individu yang kompeten dalam berbagai bidang kehidupan, baik itu dalam aspek akademis, sosial, maupun spiritual.



Kurikulum Building Learning Power (BLP)
Building Learning Power (BLP), konsep dari psikolog Inggris Guy Claxton, melatih murid untuk menjadi pembelajar yang tangguh dan adaptif. BLP menekankan bahwa belajar bukan sekadar menguasai pengetahuan, tetapi juga mengasah kemampuan belajar itu sendiri.
BLP membantu murid untuk:
- Tekun belajar dengan baik
- Mengelola gangguan, seperti rasa lapar, kecemasan, dan kelelahan
- Perhatian, yaitu kemampuan untuk memperhatikan hal yang penting secara detil
- Usaha keras, yaitu kemampuan untuk memahami bahwa sesuatu tidak datang dengan mudah



Kurikulum Kepemimpinan Shoodiqun 'Aalim Student Scout (SASS)
Program kepemimpinan Shoodiqun 'Aalim Student Scout (SASS) dirancang untuk mengembangkan kualitas kepemimpinan murid melalui kegiatan luar ruangan dan pembelajaran berbasis pengalaman. Pendekatan ini mendorong murid untuk mengambil inisiatif, mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, serta meningkatkan kemampuan kerja sama, sambil menanamkan nilai-nilai kemandirian, tanggung jawab, dan kerjasama.
Pelatihan kepemimpinan dalam SASS biasanya mencakup kegiatan seperti memandu teman sebaya, mengambil keputusan dalam tim, dan mempelajari pentingnya empati serta kepemimpinan yang etis. Melalui pengalaman ini, murid didorong untuk menginternalisasi sifat-sifat kepemimpinan seperti kerendahan hati, integritas, dan semangat melayani—nilai-nilai yang dicontohkan oleh tokoh-tokoh sejarah seperti Khalid bin Walid, yang merepresentasikan kepemimpinan yang kuat namun rendah hati.
- Buletin.
Dapatkan Berita dan Informasi Terkini mengenai SMP Leaderss Khalid bin Walid
Dengan berlangganan, kami akan mengirimkan berita, informasi pendaftaran dan informasi lainnya terkait SMP Leaderss Khalid bin Walid setiap minggunya.